Jumat, 04 Juli 2008

Sayangi yang Kaumiliki

Apa yang melekat di diri kita, apa yang sekarang berada di depan mata kita, apa yang sekarang berada di samping kita. Cobalah untuk menyayanginya. Apakah itu diri kita sendiri, saudara kita, anak maupun pasangan hidup kita. Kadang secara sadar ataupun tidak sadar tidak mengabaikan mereka, atau yang paling parah mencampakkan mereka. Mereka yang selalu menyayangi kita.

Ada seorang teman yang telah beristri dan telah memiliki buah hati. Dia senang sekali bermesraan dengan teman sekantornya. Aku sangat menyayangkan sikap temanku yang senang “bermain-main”. Saat itu aku berpikir Apakah dia tidak sayang dengan istrinya? Sadarkah dia bahwa jika istrinya tahu perbuatannya pasti sakit hati yang akan dirasakan. Bukannya ini seperti selingkuh pikirku. Dan dia bilang ini hanyalah permainan. Memang sich mereka tidak pernah bertemu hanya komunikasi lewat dunia maya dan juga telepon. Tapi jika sudah berkata-kata mesra, dengan seseorang yang bukan muhrimnya sementara dia sudah beristri, bukan kah itu bisa dikatakan selingkuh.

Jujur saja saat itu aku kecewa dengan temanku ini. Aku sedih mengapa dia tidak berpikir bagaimana perasaan sang istri jika mengetahuinya, dimana cinta dan rasa sayangnya untuk si istri, mengapa tidak cukup dengan satu wanita saja yang mencintainya. Haruskah mencari cinta lain? Karena jika kulihat keluarganya baik-baik saja, tidak ada masalah. Istrinya adalah wanita baik yang aku kenal.

Mengapa mereka yang selingkuh tidak pernah memikirkan perasaan orang lain. Seharusnya mereka bersyukur Allah telah memberikan pendamping hidup untuk dirinya. Mengapa dia tidak melihat teman mereka yang sedang dicoba kesabarannya menanti pasangan hidup atau tidakkah mereka belajar dari kesalahan orang lain bahwa selingkuh hanya akan memindahkan api neraka ke dalam rumah mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur kepada Allah atas apa yang Allah berikan padaNya. Cobalah setia dan cobalah “SAYANGI APA YANG KAUMILIKI”.

Tidak ada komentar: