Minggu, 06 Juli 2008

Suami-suami Takut Istri

Suami-suami takut istri. Siapa yang tidak tahu sitkom yang satu ini. Ditayangkan di Trans Tv tiap hari Senin - Jumat ini telah menarik banyak penonton tiap harinya. Mungkin anda salah satunya. Saya jujur saja kadang juga menonton ini, jika tidak ada program lain yang bagus. Sebagai pilihan terakhir biasanya. Setiap kali saya menonton SSTI saya selalu bertanya-tanya, SSTI ini apakah sebuah acara atau hiburan yang pantas ditonton. Di mana KDRT justru menjadi sebuah lelucon. KDRT? karena KDRT tidak hanya ternjadi pada perempuan tapi juga terjadi juga pada kaum lelaki. Meskipun saya juga kadang kesal dengan tingkah polah bapak - bapak SSTI ini.
Kekecewaanku pada sitkom ini juga karena bagaimana mereka menggambarkan seorang janda yang genit. Karena kesan genit dan pengoda ditambah penampilannya yang seksi, menjadi kan posisi janda menjadi terpojok. Apalagi pandangan di masyarakat tentang janda yang masih dipandang sebelah mata, lebih memojokkan status janda.
Belum lagi, si Dadang satpam yang duitan. Apakah ini bisa dijadikan hiburan? Apalagi jika ada anak-anak kita yang ikut menonton. Apakah ini bisa jadi pendidikan buat mereka? Mungkin buat anda bisa, tapi tidak buat saya. Karena saya harus mengucapkan "Naudzubillah min Dzalid " setiap melihat adegan dimana Sherla mencubit perut Karyo dan kemudian Karyo menjerit kesakitan, Deswita yang menjewer telingga faisal dan juga Bu RT yang menyeret Pak RT. Astaghfirullah, menurutku ini bukan hiburan yang baik dan menyegarkan mata. Sebuah hiburan menurutku sesuatu yang bisa membuat kita tersenyum jika itu memang lucu. Tapi apakah itu bisa menghibur jika setiap melihat adegan KDRT kita harus menyerngitkan mata, merasa ngeri dan berkali-kali mengelus dada, sambil tak hentinya mengucapkan Astaghfirullah dan Naudzubillah min dzalid.
Aneh sekali memang, sesuatu yang tidak seharusnya ditayangkan dan merupakan salah satu tindak kekerasan terutama dalam rumah tangga justru menjadi sebuah lelucon.

Tidak ada komentar: